4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih dan Memakaikan Tabir Surya untuk Anak

Rizki Adis Abeba | 8 Oktober 2019 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinar matahari siang mengandung dua jenis sinar ultraviolet, UVA yang dapat menghitamkan kulit dan sinar UVB yang efeknya membakar kulit. Jika terpapar dalam waktu lama, sinar UVA dan UVB sangat berbahaya bagi kulit karena meningkatkan risiko kanker kulit.

Sayangnya, saat orang dewasa sibuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari siang dengan mencoba berbagai produk tabir surya, banyak orang tua abai terhadap pentingnya melindungi kulit anak-anak dari paparan sinar matahari. Coba ingat, selain saat berenang atau main di pantai, kapan Anda mengoleskan tabir surya pada kulit anak? Berikut 4 hal yang harus diperhatikan dalam memilih dan memakaikan tabir surya untuk anak.

Komposisi zat tabir surya

Ada beragam jenis tabir surya, dari yang berbentuk losion, krim, gel, hingga semprotan. Lalu mana yang terbaik untuk anak? “Anda harus melihat kandungan komposisi di dalamnya. Yang jelas tabir surya terbaik adalah yang membuat anak nyaman dan mau menggunakannya,” kata Sancy Leachman, M.D., Ph.D., Direktur Program Melanoma dan Onkologi Universitas Utah, AS.

Tabir surya berbentuk semprotan paling cocok karena praktis digunakan, terutama pada anak balita. Namun pastikan Anda membaca dengan benar kandungan zat di dalamnya terutama jika kulit anak Anda sensitif. Untuk mengetahui reaksi tabir surya terhadap kulit anak, oleskan sedikit pada bagian dalam lengan atas anak lalu periksa dalam 24 jam apakah ada tanda kemerahan atau ruam. Jika tidak, berarti aman. Tabir surya dengan kandungan titanium dioksida atau seng dioksida biasanya lebih jarang menyebabkan iritasi, karena bahan-bahan ini tidak terserap kulit.

Arti dan fungsi SPF

Pada semua jenis produk tabir surya pasti ada keterangan jumlah SPF. Apa artinya angka itu dan apa gunanya? SPF atau sun protection factor mengindikasikan efektivitas tabir surya dalam melindungi kulit dari sinar matahari. “Jika kulit anak rata-rata memerah dalam 10 menit tanpa tabir surya, SPF 15 menggandakan waktu (10 menit) menjadi 15 kali lipat. Ini berarti tabir surya itu melindungi kulit anak selama 150 menit atau 2,5 jam,” Leachman mencontohkan.

Akademi Pediatri Amerika merekomendasikan anak menggunakan tabir surya dengan kandungan SPF minimal 15, yang dapat menangkal 93 persen sinar UVB. Jumlah SPF yang lebih tinggi memberi perlindungan lebih lama. Namun perlu diketahui, kandungan SPF 50+, tertinggi dari semua produk tabir surya, ternyata hanya menangkal UVB sebanyak 98 persen. Jadi, sebenarnya jika Anda menggunakan tabir surya dengan kandungan SPF lebih rendah, Anda hanya perlu lebih sering mengaplikasikan ulang karena perlindungan terhadap UVB-nya tidak jauh berbeda dengan SPF tinggi.

Seberapa sering aplikasi ulang?

Yayasan Kanker Kulit Amerika merekomendasikan orang dewasa menggunakan sekitar 30 gram tabir surya setiap hari, namun tidak ada batasan pasti untuk anak-anak. Sebaiknya gunakan tabir surya 30 menit sebelum berkegiatan agar tabir surya terserap kulit dan tidak mudah luntur. Aplikasikan ulang setidaknya 2 jam sekali.

Tentu saja, hal ini juga tergantung pada penggunaan yang cukup dan kondisi anak saat beraktivitas—apakah banyak berkeringat dan terkena air, karena air akan melunturkan tabir surya. Jika anak banyak mengeluarkan keringat atau akan bermain di air, pilihlah tabir surya yang tahan air. Namun tabir surya antiair sekalipun perlu diaplikasikan kembali, ikuti jangka waktunya sesuai petunjuk penggunaan produk.

Anjuran penggunaan di dalam ruangan

Sejumlah 80 persen sinar ultraviolet mampu menembus awan dan dipantulkan oleh pasir, air, salju, bahkan dinding beton. Ini sebabnya penggunaan tabir surya juga dianjurkan meskipun anak berada di dalam ruangan. Dan ketika hari mendung atau cuaca dingin, bukan berarti sinar ultraviolet absen, lo! “Anak-anak sebenarnya lebih banyak terekspos sinar ultraviolet pada hari yang teduh dan dingin, karena mereka akan lebih betah berada di luar ruangan,” Leachman memperingatkan.

(riz)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait